Cokelat adalah sebutan untuk
hasil olahan dari biji kakao (Theobroma cacao). Cokelat pertama kali
dikonsumsi oleh penduduk Mesoamerika kuno sebagai minuman. Cokelat
umumnya diberikan sebagai hadiah atau bingkisan di hari raya. Dengan bentuk,
corak, dan varian rasa yang beraneka ragam membuat coklat sering digunakan
sebagai ucapan trerima kasih, simpati, atau perhatian bahkan sebagai pernyataan
cinta. Cokelat juga telah menjadi salah satu rasa yang terpopuler di dunia.,
selain sebgai cokelat batangan yang sering dikonsumsi, cokelat juga mejadi
bahan minuman hangat dan dingin.
Coklelat mengandung
alkaloid-alkaloid seperti teobromin, fenetilamina, dan anandamida, yang
memiliki efek fisiologis untuk tubuh. Kandungan-kandungan ini banyak
dihubungkan dengan tingkat serotonin dalam otak. Menurut ilmuwan, cokelat yang
dimakan dalam jumlah normal secara teratur dapat menurunkan tekanan darah.
Cokelat hitam akhir-akhir ini banyak mendapatkan promosi karena baik untuk
dikonsumsi apabila dikonsumsi dalam jumlah sedang, termasuk kandungan
anti-oksidannya yang dapat mengurangi pembentukan radikal bebas dalam tubuh.
Selain itu biji cokelat juga mengandung protrein 9%, karbohidrat 14%, dan lemak
31%. 9% protein yang terkandung dalam biji cokelat itu memiliki kandungan
fenilalanin, tyrosin, asam amino tripotiofan dalam jumlah besar, sehingga
dengan kandungan yang demikian beragam menjadikan manfaat cokelat bagi
kesehatan tentu juga beragam misalnya dapat mencegah dan melawan kanker,
meningkatkan libido, dan menghilangkan stress.
Berdasarkan studi yang
dilakukan di Boston dan telah diterbitkan di jurnal America Heart Association,
mengkaji 32 responden wanita swedia yang berusia antara 48 dan 83 tahun selama
sembilan tahun. Pakar diet menyatakam jika mengkonsumsi cokelat terlalu sering dan
berlebihan berefek merusak dan tidak sehat untuk tubuh.
Studi juga mencatat bahwa satu
atau dua sajian cokelat, sekitar 19 hingga 30 gram per pekan dapat mengurangi
resiko gagal jantung hingga 30%. Angka itu turun menjadi 26% ketika seseorang hanya
memakan cokelat satu hingga tiga kali setiap bulannya. Namun mereka yang
menyantap cokleat setiap hari malah tidak terlihat mengalami penurunan risiko
gangguan jamtung sama sekali. Peneliti menyimpulkan efek pelindung pada cokelat
akan berkurang bila menyantap kurang dari atau lebih dari ukuran optimal, yakni
satu atau dua kali saja dalam sepekan.
Mengapa terlalu banyak cokelat
justru berbahaya? Pasalnya cokelat mengandung kadar gula dan lemak tinggi yang
dapat memicu kenaikan bobot seseorang, demikian menurut para periset. Namun,
menurut studi sebelumnya, cokelat juga mengandung konsentrasi senyawa flavonoid
dalam kadar tinggi yang dapat mengurangi tekanan darah dan melindungi dari
serangan jantung.